Hati-Hati! Ini 5 Negara Asia Paling Tidak Aman untuk Wisata Tahun Ini
Travel – Asia memang dikenal sebagai benua penuh warna—kaya akan budaya, kuliner lezat, alam eksotis, dan masyarakat yang ramah. Tapi jangan salah, tidak semua negara di Asia layak jadi destinasi liburan, terutama dari sisi keamanan dan stabilitas.
Beberapa negara justru menyimpan risiko tinggi bagi wisatawan, mulai dari konflik bersenjata, ancaman terorisme, hingga layanan kesehatan yang minim. Jika kamu merencanakan liburan keliling Asia di tahun 2025, ada baiknya mempertimbangkan daftar ini sebagai referensi.
Berikut lima negara di Asia yang dianggap paling tidak aman untuk wisatawan tahun ini, menurut laporan dari berbagai lembaga internasional seperti Numbeo, The Swiftest, dan International SOS:
1. Afghanistan – Negeri yang Masih Diterpa Konflik Berkepanjangan
Afghanistan kembali menempati urutan teratas sebagai negara paling berbahaya di Asia. Meskipun beberapa wilayah mencoba bangkit dari konflik, perang bersenjata, kekacauan politik, dan serangan teroris masih menjadi pemandangan sehari-hari.
Kelompok ekstremis bersenjata aktif di berbagai wilayah, membuat situasi tak menentu bagi warga lokal, apalagi wisatawan. Bahkan akses media dan perjalanan dibatasi ketat, menjadikan negara ini zona merah untuk dikunjungi.
2. Myanmar – Ketidakstabilan Politik dan Kekerasan Etnis
Sejak kudeta militer pada 2021, situasi politik di Myanmar semakin memburuk. Hingga 2025, bentrokan antara junta militer dan kelompok etnis bersenjata masih terus terjadi.
Selain itu, banyak wilayah masih dilanda kerusuhan sipil, pembatasan hak asasi, dan blokade informasi. Para pelancong juga kesulitan mendapatkan akses logistik dan jaminan keamanan. Organisasi internasional merekomendasikan untuk menghindari perjalanan ke negara ini sepenuhnya.
3. Pakistan – Ancaman Teror dan Konflik Internal
Pakistan adalah negara dengan risiko tinggi terhadap kekerasan sektarian, aksi terorisme, dan penculikan terhadap warga asing. Kota-kota seperti Karachi dan Quetta sering masuk daftar “high-risk” oleh banyak travel advisory.
Meski beberapa area seperti Islamabad dan Lahore lebih stabil, tetap saja, bepergian ke Pakistan memerlukan perencanaan ekstra, pengawalan lokal, dan pemahaman akan dinamika politik yang kompleks.
