Rekening Dormant BCA: Tanggapan Santai BCA Soal Blokir
Halo, para pembaca setia! Pernah dengar soal rekening bank yang “ketiduran” alias dormant? Nah, belakangan ini, isu rekening dormant ini jadi perbincangan hangat, terutama setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) buka-bukaan soal proses aktivasi kembali jutaan rekening pasif yang sempat diblokir. Lalu, bagaimana tanggapan salah satu raksasa perbankan di Indonesia, BCA, mengenai hal ini?
Rekening Dormant BCA: Santai tapi Serius Hadapi Kebijakan
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa mereka sepenuhnya mendukung setiap kebijakan yang ditetapkan oleh otoritas terkait rekening dormant. Yang menarik, Hera menyebut bahwa jumlah rekening dormant BCA yang sempat diblokir itu sebenarnya tidak terlalu banyak. Lho, kok bisa?
Menurut Hera, hal ini bukan tanpa alasan. Ekosistem perbankan BCA memang dikenal sangat aktif. Nasabah BCA, dari yang transaksi kecil-kecilan sampai yang jumbo, semuanya sering banget menggunakan rekening mereka. Jadi, bisa dibilang, jarang banget ada rekening nasabah BCA yang ‘nganggur’ sampai ketiduran terlalu lama.
“Sebenarnya jumlahnya tidak terlalu besar menurut kami, tapi karena isu ini menjadi diskusi di ruang publik, akhirnya semua pihak bisa menyuarakan pendapatnya,” ujar Hera saat menghadiri sebuah acara di Yogyakarta. Pernyataan ini menunjukkan bahwa BCA melihat isu ini dari kacamata yang lebih luas, sebagai bagian dari dinamika perbincangan publik mengenai sistem keuangan nasional. Ini bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang bagaimana perbankan dan otoritas bersinergi menciptakan sistem yang lebih baik dan aman bagi semua.
Dampak Positif bagi Iklim Bisnis Perbankan
Hera berharap langkah PPATK yang membuka kembali rekening dormant ini bisa menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. Baginya, kondisi yang stabil dan kondusif adalah kunci agar bisnis perbankan bisa berjalan lancar, dan pasar pun tetap optimistis.
“Kami senang kalau situasi kondusif, bisnis lancar, pasar juga baik-baik saja. Mudah-mudahan ke depan semuanya bisa diselesaikan dengan baik,” tambahnya. Ini menunjukkan bahwa fokus BCA adalah pada stabilitas dan kelancaran operasional demi kenyamanan nasabah dan pertumbuhan ekonomi secara umum. Dalam dunia perbankan yang serba cepat dan dinamis, stabilitas adalah aset yang sangat berharga.
Kepatuhan BCA Terhadap Aturan Otoritas
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA tentu tak main-main dalam hal kepatuhan. Hera menegaskan bahwa BCA, sama seperti bank lainnya, selalu mengikuti aturan main yang ditetapkan oleh otoritas, termasuk dalam pelaporan rekening yang terindikasi mencurigakan.
“Itu sudah menjadi rutinitas. Business as usual bagi kami,” kata Hera. Frasa ini menandakan bahwa prosedur pelaporan dan koordinasi dengan pihak berwenang adalah bagian tak terpisahkan dari operasional harian BCA. Ini adalah bentuk komitmen BCA dalam mendukung upaya pemerintah memerangi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, yang merupakan isu krusial dalam menjaga integritas sistem keuangan.
Edukasi Nasabah Jadi Kunci
Selain patuh pada aturan, BCA juga aktif melakukan edukasi kepada nasabah. Terutama bagi mereka yang rekeningnya mulai jarang digunakan atau punya alasan khusus mengapa rekeningnya tidak aktif. BCA berharap, dengan edukasi ini, nasabah jadi lebih aware dan bisa memanfaatkan kembali rekening yang mereka miliki.
“Kami harapkan juga bisa mulai aware dengan hal tersebut. Mungkin bisa mempergunakan rekening yang mereka miliki,” ujarnya. Ini adalah langkah proaktif BCA untuk memastikan nasabah tetap terhubung dengan layanan perbankan dan menghindari masalah rekening pasif di kemudian hari. Komunikasi yang efektif antara bank dan nasabah menjadi sangat penting di era digital ini, di mana banyak transaksi dilakukan secara non-tunai.
