Ironi Starlink: Antara Akses Oposisi Myanmar dan Fasilitator Kejahatan Digital Global

Ironi Starlink: Antara Akses Oposisi Myanmar dan Fasilitator Kejahatan Digital Global

Starlink Jadi Senjata Ganda: Senator AS Desak Elon Musk Bertindak atas Penipuan Online Asia Tenggara

Di balik langit-langit Asia Tenggara yang terhubung oleh jaringan satelit canggih, sebuah ironi besar sedang berlangsung. Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, yang di banyak tempat dipuji karena mendobrak batas konektivitas, kini dituding menjadi tulang punggung operasional kelompok kriminal lintas negara yang menyasar warga Amerika melalui skema penipuan daring berskala masif.

Sorotan keras datang dari Senator Amerika Serikat, Maggie Hassan, yang secara terbuka mendesak CEO SpaceX Elon Musk agar segera bertindak. Dalam sebuah surat resmi, Hassan menuntut pemutusan akses Starlink di wilayah-wilayah yang menjadi episentrum penipuan daring, terutama di perbatasan Myanmar, Thailand, Laos, dan Kamboja.

Scam Compound dan Jaringan Kejahatan yang Berakar di Asia Tenggara

Sejak beberapa tahun terakhir, kawasan perbatasan di Asia Tenggara telah menjadi habitat subur bagi apa yang disebut sebagai “scam compounds”—kamp-kamp terpencil yang dioperasikan sindikat kriminal. Dari luar tampak seperti pusat data, dari dalam sejatinya adalah ruang-ruang kerja paksa di mana ribuan orang diperbudak untuk menjalankan berbagai bentuk penipuan online: dari phishing, investasi palsu, hingga pemerasan digital.

Menurut data dari FinCEN (Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan AS), kerugian dari jaringan ini telah mencapai miliaran dolar AS hanya bagi warga Amerika. Secara global, kerugian akibat kejahatan daring yang bermula dari Asia Tenggara bahkan diperkirakan melampaui USD 43,8 miliar setiap tahunnya.

Starlink: Solusi Teknologi yang Disalahgunakan

Dengan kemampuannya menjangkau area terpencil dan tidak terjangkau infrastruktur konvensional, Starlink menjadi perangkat vital yang digunakan jaringan kriminal ini untuk terus beroperasi. Bahkan ketika pemerintah seperti Thailand telah memutus listrik dan jaringan internet konvensional di wilayah perbatasan Myanmar, kamp-kamp penipuan tetap bisa hidup berkat akses satelit.

Baca Juga  Sikap Israel: Mengapa Acuh ke Sekutu AS dan Palestina?

SpaceX harus mematuhi kebijakan internalnya dan menghentikan layanan jika digunakan untuk aktivitas ilegal,” tegas Maggie Hassan, sebagaimana dikutip dari situs Times of India dan The Cyber Express.

Ia menekankan bahwa Starlink secara teknis memiliki prosedur untuk memutus akses yang digunakan dalam aktivitas penipuan. Namun, kenyataannya, layanan tersebut masih aktif di kawasan-kawasan rawan tersebut.

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )