Einstein Tak Pernah Mendukung Israel: Ini Bukti Sejarahnya

Einstein Tak Pernah Mendukung Israel: Ini Bukti Sejarahnya

Surat 50 Kata Albert Einstein Berisi Kecaman Pedas atas Terorisme Zionis dan Tragedi Palestina

Saat Genius Bicara: Surat Pendek, Duka Panjang

Pada 11 Juli 2025, politisi Muslim Amerika Serikat dan calon wali kota New York City, Zohran Mamdani, membagikan potongan surat Albert Einstein yang selama bertahun-tahun tersembunyi dari perhatian publik luas. Surat singkat 50 kata itu bukan sembarang catatan korespondensi—melainkan dokumen sejarah yang mengguncang fondasi narasi Zionisme modern.

Ditulis oleh Einstein pada April 1948, surat itu ditujukan kepada Shepard Rifkin, Direktur Eksekutif American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel, sebuah kelompok yang mendukung kegiatan teroris Yahudi untuk mengusir Inggris dari Palestina.

Dalam suratnya, Einstein menulis:

“Ketika bencana yang nyata dan terakhir menimpa kita di Palestina, yang pertama bertanggung jawab adalah Inggris, dan yang kedua adalah organisasi-organisasi teroris dari barisan kita sendiri. Saya tidak ingin melihat siapa pun dikaitkan dengan orang-orang yang sesat dan kriminal itu.”
— Albert Einstein

Konteks: Palestina 1948 dan Terorisme Zionis

Surat ini ditulis tepat saat tragedi Deir Yassin mengguncang wilayah Yerusalem Barat. Pada 9 April 1948, sekitar 120 anggota Irgun dan kelompok Stern—dua kelompok militan Zionis—memasuki desa Deir Yassin dan membantai antara 100 hingga 250 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Beberapa korban ditembak, lainnya dilempar granat ke dalam rumah mereka, sementara sebagian lagi disiksa, diperkosa, dan dimutilasi.

Kekejaman ini menjadi simbol betapa berdarahnya proses pendirian Negara Israel, yang akhirnya dideklarasikan pada Mei 1948, tak lama setelah Inggris mengakhiri kekuasaan Mandat-nya di Palestina.

Einstein, yang dikenal sebagai pasifis dan humanis Yahudi, tak bisa tinggal diam. Baginya, tindakan brutal tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai moral Yahudi dan nurani kemanusiaan universal.

Baca Juga  Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Ketegangan Timur Tengah Masuki Lembaran Baru

Einstein: Seorang Yahudi yang Menolak Zionisme Ekstrem

Kritik Einstein terhadap Zionisme bukan hal baru. Pada 1946, dalam sebuah sidang Komite Penyelidikan Anglo-Amerika, ia sudah mempertanyakan urgensi pendirian Negara Yahudi:

“Saya tidak mengerti mengapa dibutuhkan Negara Israel. Saya yakin itu buruk.”

Dua tahun kemudian, pada 1948, Einstein bahkan ikut menandatangani surat terbuka yang dikirim ke The New York Times, mengecam kunjungan Menachem Begin ke AS. Dalam surat itu, ia menyamakan partai Herut (yang kelak menjadi Likud) dengan partai Nazi, menyebut Begin sebagai pemimpin kelompok teroris Irgun.

Ironisnya, Begin dan Yitzhak Shamir—keduanya mantan pemimpin kelompok bersenjata—kemudian menjadi Perdana Menteri Israel. Shamir adalah pemimpin Geng Stern, dan turut bertanggung jawab atas pembantaian Deir Yassin.

Einstein—yang sebelumnya sempat memuji pembangunan pemukiman Yahudi di Palestina pada tahun 1929—berbalik arah setelah menyaksikan bahwa jalan menuju pendirian Israel dibangun dengan darah, dinamit, dan deportasi.

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )