Keadaaa Artis Indonesia Selepas Ikut Aksi Global March to Gaza

Keadaaa Artis Indonesia Selepas Ikut Aksi Global March to Gaza

Sejumlah artis Indonesia kembali ke Tanah Air usai mengikuti Global March to Gaza. Mereka adalah Zaskia Adya Mecca, Ratna Galih, Indadari, hingga Wanda Hamidah. Melalui Instagram masing-masing, mereka menceritakan pengalaman sempat dikepung oleh pihak keamanan Mesir.

Apa yang terjadi saat mereka di sana? Bagaimana kondisi sejumlah artis tersebut usai pulang ke Indonesia? Simak informasi selengkapnya berikut ini!

1. Awal mula beberapa artis Indonesia berangkat ke Mesir untuk Global March to Gaza. Cukup mendadak

Ratna Galih menceritakan kronologi awal keberangkatan mereka ke Global March to Gaza. Ia dan rombongan melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah secara resmi terkait kegiatan tersebut.

“Keberangkatan kami sangat spontan, H-2 berangkat baru kami putuskan untuk jalan, walaupun pendaftaran sudah tutup untuk delegates resmi, kami tidak menyerah berusaha dan Alhamdulillah Allah buka kan jalan. Sebelum kami berangkat kami sudah berkomunikasi secara resmi bersurat ke KBRI, Kemenag, Kemenlu dll dan kami terus berkomunikasi dengan memberi update selama kami disana,” tulisnya melalui Instagram.

Sempat terlambat mendaftar, rombongan artis Indonesia ini berhasil berangkat di bawah tim dari Malaysia.

“Kami sign up sebagai peserta secara resmi, under kontingen dari Malaysia. Krn telat daftar, jadi sudah tidak bisa tambah perwakilan utama atas nama Indonesia. Ga masalah, selama bisa terlibat di long march,” tambah Zaskia Adya Mecca.

2. Sempat mendapat perlakuan tidak baik dari pihak keamanan Mesir

Setiba di Kairo, Mesir, Zaskia Adya Mecca dan sejumlah artis lainnya mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari pihak keamanan. Ia melihat banyak aktivis yang ditangkap dan dipulangkan ke negara asalnya, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Global March to Gaza.

Baca Juga  Siapa Lebih Kuat: Iran atau Israel? Inilah Gambaran Nyata Kekuatan Militer Mereka

“Ketika masuk Cairo, situasi memang terasa sangat berbeda. Di airport, ku melihat teman2 dari negara lain di deportasi (terutama dari Eropa), baca grup long march sudah banyak aktivis yang di tangkap, ada yang ditahan tapi juga ada yang dipulangkan. Ada polisi yang lgsg mencatat semua passpor dan berbicara serius sambil melihat kami dengan staff hotel. Lalu pagi hari keluar pernyataan panitia kalau kesepakatan tidak terjadi, peserta long march dianggap illegal dan polisi berhak menangkap para peserta,” tulis Zaskia.

Ratna Galih menambahkan pergerakan mereka saat di hotel dipantau ketat. Sehingga, memutuskan untuk pindah hotel, tetapi tetap mendapat perlakuan yang sama. Sampai akhirnya, mereka tidak bisa merealisasikan aksi di Global March to Gaza.

“Udh ga ada mobil yang bisa kita sewa, di lobby hotel pun pergerakan kita di pantau ketat, mereka siap ambil resiko dengan mau provide mobil untuk anter kita ke titik kumpul dengan delegasi lain. Walaupun ujung2 nya tidak ter realisasi karna tindakan preventif pemerintah Mesir untuk menjaga kondusifitas negara nya, tapi selamanya keberanian kalian akan tercatat.”

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )