
Siapa Lebih Kuat: Iran atau Israel? Inilah Gambaran Nyata Kekuatan Militer Mereka
Rudal, Nuklir, dan Drone: Saat Dua Kekuatan Timur Tengah Saling Bidik di 2025
Berita Dunia – Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik kritis. Rentetan serangan balasan antara Israel dan Iran tak lagi hanya sebatas provokasi. Kini, mereka berada di tepi jurang perang habis-habisan yang bisa menyeret Amerika Serikat dan kekuatan global lainnya ke dalam kobaran api konflik.
Ini bukan lagi soal siapa lebih unggul secara teknologi atau siapa punya sekutu yang lebih berpengaruh. Ini adalah tentang dua negara dengan ambisi besar dan dendam panjang yang tak kunjung selesai.
Dua Kutub Kekuatan dengan Strategi yang Kontras
Jika menilik angka, Iran jelas unggul secara demografis dan geografis. Negara itu punya lebih dari 88 juta penduduk, luas wilayah lebih dari 1,6 juta kilometer persegi, dan posisi strategis di kawasan Teluk Persia. Bandingkan dengan Israel yang hanya punya sekitar 9 juta penduduk dan luas wilayah kurang dari 25 ribu kilometer persegi. Tapi dalam dunia militer modern, angka kasar bukan segalanya.
Israel unggul dalam satu hal yang sangat menentukan: kualitas. Didukung penuh oleh Amerika Serikat, sistem pertahanan Israel seperti Iron Dome dan Arrow telah terbukti mematahkan sebagian besar serangan rudal dari Iran. Angkatan perangnya pun lengkap: darat, laut, udara — semua mendapat pembaruan teknologi mutakhir dari Barat dan pengembangan dalam negeri.
Di sisi lain, Iran punya keunggulan tak terlihat: kemampuan bertahan dan menyerang lewat strategi tak simetris. Garda Revolusi Iran dan unit elit seperti Pasukan Quds dikenal punya jaringan kuat di seluruh kawasan, termasuk kelompok-kelompok proksi bersenjata di Lebanon, Suriah, dan Irak. Selain itu, kekuatan rudal balistik Iran — seperti Khorramshahr dengan kemungkinan hulu ledak multipel — mulai menyaingi ancaman regional.
Rudal, Drone, dan Ancaman Nuklir
Dalam serangan balasan terbaru, Iran meluncurkan ratusan rudal ke arah Israel. Sebagian jatuh, sebagian berhasil dicegat. Namun bukan jumlahnya yang mencemaskan dunia, melainkan jenisnya: rudal berpemandu dengan bom klaster dan drone kamikaze yang sebelumnya diuji coba dalam konflik Ukraina oleh Rusia.
Iran juga membanggakan kemampuan produksi drone seperti Shahed-136 yang dikirim ke Rusia dan digunakan secara luas dalam pertempuran. Teknologi ini terbukti murah, masif, dan mematikan. Dunia melihat kemampuan Iran tak bisa lagi diremehkan.
Namun, yang membuat dunia gemetar adalah satu isu yang selama ini tak pernah diakui secara resmi: nuklir. Banyak analis percaya Iran telah mencapai tingkat pengayaan uranium yang mendekati kebutuhan senjata nuklir. Dan meski tidak ada bukti Iran sudah membuat bom atom, waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya tinggal hitungan bulan — jika mereka memilih jalan itu.