Starlink Stop Layanan Baru di Indonesia: Kapasitas Sudah Penuh
“Tolong perhatikan masih ada kapasitas signifikan di luar pusat kota,” tulis Musk, memberi saran agar pengguna potensial mempertimbangkan wilayah rural.
Indonesia Masuk Wilayah Waitlist Bersama Ukraina dan Brasil
Menurut data terkini di laman starlink.com, Indonesia saat ini termasuk dalam wilayah “waitlist”—daftar negara atau kota yang harus menunggu karena kelebihan permintaan. Indonesia satu daftar dengan negara-negara seperti Ukraina, Mozambik, El Salvador, serta beberapa kota besar seperti Manila dan wilayah tertentu di Brasil.
Hal ini cukup ironis, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana konektivitas darat kerap menjadi kendala. Starlink sebelumnya hadir dengan harapan tinggi sebagai pemecah masalah koneksi internet di wilayah-wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Bagaimana Skema Deposit Bekerja?
Meski layanan sedang ditutup untuk pelanggan baru, masyarakat tetap bisa melakukan pemesanan awal dengan cara membayar deposit. Biaya deposit ini bersifat one-time fee, yang nantinya akan dikreditkan ke harga peralatan Starlink begitu layanan kembali tersedia.
Namun, perlu dicatat bahwa deposit bukan jaminan pasti bahwa layanan akan tersedia dalam waktu dekat. Belum ada jadwal atau proyeksi waktu dari Starlink kapan kapasitas akan ditingkatkan untuk Indonesia.
Potensi Masalah di Balik Layanan Satelit
Kondisi ini menyoroti batasan sistem layanan internet satelit berbasis orbit rendah (LEO). Meski teknologi ini menjanjikan koneksi cepat tanpa infrastruktur kabel, kapasitas satelit per area sangat terbatas. Tanpa penambahan satelit atau sistem distribusi yang lebih efisien, Starlink bisa menjadi korban kesuksesannya sendiri—banyak peminat, tapi tidak bisa memenuhi.
Selain itu, ini juga membuka ruang diskusi tentang ketergantungan pada satu penyedia layanan global, yang dengan satu keputusan bisnis dapat membatasi akses komunikasi jutaan orang.
