Carmadi, Warga Brebes Korban TPPO: Dijanjikan Jadi ABK di Spanyol, Berakhir Jadi Pelayan Restoran

Carmadi, Warga Brebes Korban TPPO: Dijanjikan Jadi ABK di Spanyol, Berakhir Jadi Pelayan Restoran

Awal Mula: Tawaran Manis yang Menggoda

Berita Brebes – Carmadi, warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tak pernah menyangka bahwa impian mencari penghidupan yang lebih baik di luar negeri justru membawanya pada mimpi buruk. Ia tergiur dengan tawaran bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Spanyol, dengan iming-iming gaji sebesar 3.000 euro per bulan. Namun kenyataannya, janji tinggal janji.

Perjalanan Carmadi dimulai saat ia direkrut oleh sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional. Tak hanya dia, ada 82 korban lainnya yang ikut terjerat dalam jaringan ini. Mereka dijanjikan pekerjaan legal, tetapi ternyata diberangkatkan secara ilegal ke negara-negara Eropa seperti Spanyol, Portugal, Polandia, dan Yunani.

Perjalanan Gelap ke Eropa

Carmadi dan korban lain diminta membayar hingga Rp65 juta untuk biaya dokumen dan keberangkatan. Namun di lapangan, total kerugian mereka bahkan mencapai lebih dari Rp75 juta. Mereka diberangkatkan tanpa prosedur legal, dan setibanya di Spanyol, mereka tidak langsung bekerja sesuai janji. Justru, mereka “ditampung” di rumah-rumah agen.

Di tempat inilah mereka direkam video satu per satu, seperti barang dagangan. Video tersebut dijadikan bahan promosi untuk “menjual” mereka ke calon tempat kerja. Pekerjaan yang dijanjikan di kapal ikan ternyata hanya kedok. Faktanya, Carmadi justru dipekerjakan di sebuah restoran Cina dengan gaji hanya 900 euro per bulan. Temannya bahkan hanya menerima 700 euro. Jauh dari angka yang dijanjikan.

Pengaduan ke Gubernur Jawa Tengah

Pada Jumat, 20 Juni 2025, Carmadi akhirnya mengadu langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Subagio. Dalam suasana haru, Carmadi menceritakan bagaimana ia bisa lolos dari jaringan ini dan kembali ke Indonesia.

Baca Juga  AWBM Luncurkan Aliansi TV Brebes

“Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Gubernur dan Polda Jateng. Saya bisa pulang, tapi teman-teman saya masih banyak di sana. Nasib mereka saya tidak tahu,” ujarnya lirih.

Sindikat Internasional dengan Akar Lokal

Data dari Polda Jateng mengungkapkan bahwa sindikat TPPO ini dikendalikan oleh dua pelaku: KU alias Kunali, warga Tegal, dan NU alias Nurjaman, warga Brebes. Mereka menggunakan modus klasik: menjanjikan pekerjaan legal dengan bayaran tinggi di luar negeri. Para korban, kebanyakan dari daerah Jawa Tengah, direkrut secara personal dan sistematis. Ada yang melalui perantara, ada juga yang melalui media sosial.

Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Polda Jateng bekerja sama dengan Interpol dan Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara Eropa untuk membongkar jaringan ini secara menyeluruh.

Seruan untuk Perlindungan WNI di Luar Negeri

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi pemerintah dan masyarakat. Masih banyak WNI yang rentan menjadi korban perdagangan orang karena minimnya informasi, tekanan ekonomi, dan iming-iming pekerjaan mudah dengan bayaran tinggi di luar negeri.

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )