Ketika Rudal Mengganti Peta Wisata: Cerita Turis yang Terdampar di Israel

Ketika Rudal Mengganti Peta Wisata: Cerita Turis yang Terdampar di Israel

Harga Meroket, Rute Pelarian Terbatas

Dengan langit yang tertutup dan bandara ditutup, para turis mencari alternatif pelarian. Salah satu opsi adalah menyebrang lewat darat ke Yordania. Tapi rute ini pun penuh risiko. Tidak semua perbatasan dibuka, dan ketika terbuka, biaya transportasi melonjak tinggi, sementara tiket pesawat dari Amman ke negara asal para turis sulit ditemukan dan harganya melambung.

Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian finansial dan psikologis. Biaya akomodasi yang mendadak tinggi, kebutuhan logistik terbatas, dan minimnya akses bantuan menjadikan para turis berada dalam posisi rentan. Mereka bukan hanya khawatir soal keselamatan, tapi juga tentang nasib dan keberangkatan mereka.

Pukulan Bagi Ekonomi Israel

Krisis ini juga memberi pukulan telak bagi ekonomi Israel. Pariwisata menyumbang sekitar 3% dari PDB Israel. Kini, bukan hanya 40.000 wisatawan yang terlantar, ribuan lainnya membatalkan perjalanan yang sudah dijadwalkan. Dampaknya langsung terasa di sektor perhotelan, kuliner, transportasi, hingga pekerja musiman yang menggantungkan hidupnya dari kedatangan turis.

Pemerintah negara-negara lain pun mulai mengeluarkan peringatan perjalanan, bahkan larangan untuk mengunjungi Israel dan sekitarnya. Dunia menyaksikan bagaimana sebuah negara yang biasanya ramai dikunjungi, dalam hitungan hari, berubah menjadi wilayah berisiko tinggi, yang harus dihindari demi keselamatan warganya.

Baca Juga  Berita Hukum Sepekan, Dari Korupsi 11 Triliun Hingga Kematian Musisi Gustiwiw
1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )