Trump ke Iran: “Damai Sekarang, atau Hadapi Tragedi Lebih Besar”

Trump ke Iran: “Damai Sekarang, atau Hadapi Tragedi Lebih Besar”

Ancaman Langsung dari Gedung Putih

Berita Dunia – Minggu (22/6/2025) menjadi salah satu hari paling gelap dalam sejarah modern hubungan Iran dan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump, dengan nada tegas dan tanpa basa-basi, mengancam akan menggempur target-target baru di Iran “dalam hitungan menit” jika negara tersebut membalas serangan terhadap tiga fasilitas nuklirnya.

Dalam pidato nasional yang disiarkan langsung, Trump menyebut bahwa serangan ke Fordow, Natanz, dan Esfahan adalah keberhasilan militer spektakuler. Ia mengklaim bahwa fasilitas-fasilitas itu kini “hancur total.”

“Iran, negara penindas di Timur Tengah, sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” ujar Trump.

Tidak hanya itu, ia menambahkan bahwa masih banyak target lain di wilayah Iran yang bisa dilenyapkan dalam waktu singkat. Jika perdamaian tidak segera terwujud, menurut Trump, dunia akan menyaksikan tragedi yang lebih besar dari apa yang telah terjadi selama delapan hari terakhir.

Fasilitas Nuklir Fordow Jadi Fokus Serangan

Salah satu target utama serangan AS adalah Fordow, sebuah situs pengayaan uranium yang dibangun jauh di dalam pegunungan dekat Qom, Iran. Fasilitas ini dikenal sebagai instalasi nuklir paling tangguh milik Iran—dirancang untuk tahan dari serangan udara konvensional. Namun, AS mengerahkan pembom siluman B-2 dari Missouri, membawa bom GBU-57 “penghancur bunker” seberat 13.600 kg untuk menembus struktur bawah tanah tersebut.

“Ini adalah target tersulit yang telah kami capai, dan mungkin yang paling mematikan,” kata Trump dalam pidatonya.

Iran Peringatkan: “Konsekuensi Tak Dapat Diperbaiki”

Ancaman dan tindakan Amerika disambut dengan kemarahan di Teheran. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sejak awal telah memperingatkan bahwa keterlibatan AS secara langsung akan berujung pada konsekuensi serius.

“Kerugian yang akan diderita AS pasti tidak akan dapat diperbaiki jika mereka benar-benar memasuki konflik ini secara militer.”

Dan kini, situasi itu bukan lagi skenario kemungkinan. Itu telah menjadi kenyataan.

Baca Juga  Parlemen Iran Setujui Usulan Penutupan Selat Hormuz Usai Serangan AS

Media pemerintah Iran pun membalas, menyatakan bahwa setiap warga negara Amerika Serikat dan personel militer AS yang berada di kawasan kini dianggap sebagai “target yang sah.”

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )