
Iran Hujani Israel dengan Rudal Usai Situs Nuklir Diserang AS
Iran Tak Tinggal Diam
Organisasi Energi Atom Iran segera mengeluarkan pernyataan resmi: mereka mengecam keras tindakan Amerika, menyebutnya “tindakan brutal yang melanggar hukum internasional.” Menariknya, Iran tak langsung mengumumkan balasan militer. Namun serangan rudal pada Minggu pagi menjadi sinyal bahwa kesabaran Teheran telah habis.
“Iran tidak akan membiarkan darah para martir nuklirnya sia-sia. Kami akan mempertahankan kemajuan industri nuklir nasional kami dengan segenap kekuatan,” tegas pernyataan dari otoritas nuklir Iran.
Lebih jauh, mereka juga menuding Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) bersikap pasif—atau bahkan terlibat—dalam pembiaran terhadap serangan ilegal yang dilakukan AS.
Apakah Ini Titik Balik?
Kini, seluruh kawasan Timur Tengah berada dalam bayang-bayang konflik besar. Pertanyaan besarnya: apakah ini awal dari perang terbuka antara Iran dan Israel yang selama ini hanya bertarung lewat perang bayangan?
Para analis menyebutkan bahwa serangan ini bisa memicu efek domino. Hizbullah di Lebanon, milisi Houthi di Yaman, serta kelompok bersenjata pro-Iran di Irak dan Suriah kemungkinan akan merespons, membuka banyak front serangan terhadap Israel dan sekutu-sekutunya.
Di sisi lain, AS harus bersiap menghadapi ancaman balasan dari Iran terhadap pangkalan-pangkalan militernya di wilayah Teluk dan Laut Arab. Armada kapal induk dan jet tempur yang berada di sana menjadi target potensial.
Dunia Harus Bersiap
Serangan 20 rudal ini bukan sekadar balasan simbolik. Ini adalah pesan politik, militer, dan strategis yang menegaskan bahwa Iran tak akan mundur. Tiga situs nuklir mereka dibombardir, tapi kehormatan mereka kini dijawab dengan api.
Apakah Israel akan merespons lebih keras lagi? Apakah AS siap menanggung konsekuensi dari tindakan sepihak Trump? Dan apakah dunia akan kembali menyaksikan medan tempur besar seperti yang pernah terjadi di Irak atau Suriah?
Satu hal pasti, ketegangan antara Iran dan Israel kini bukan lagi soal “jika”, tapi soal “kapan” akan meledak sepenuhnya.