Ketika Anak Bangsa Memikat CEO Apple: Cerita Sherly dan Plant Heroes
Ketika Teknologi Bertemu Emosi
“Menurutku, saat pengguna bisa merasa terhubung secara emosional dengan yang mereka pelajari, maka pembelajaran akan jauh lebih bermakna,” kata Sherly.
Itu sebabnya, dalam aplikasinya, tanaman-tanaman seperti kacang, bunga matahari, dan jamur memiliki karakter unik. Mereka bukan sekadar objek sains, tapi juga pemandu belajar yang lucu dan cerdas.
Tantangan terbesar, menurutnya, bukan soal coding atau debugging, tetapi bagaimana menyederhanakan materi biologi menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan. Ia merancang ulang alur game berkali-kali, melakukan uji coba ke anak-anak, hingga menemukan tone bahasa yang pas: tidak menggurui, tapi tetap informatif.
Panggung Dunia dan Sambutan dari Tim Cook
Keberhasilan Plant Heroes mengantarkannya menjadi salah satu dari 50 pemenang global Swift Student Challenge 2025 — sebuah prestasi yang memberinya hak mempresentasikan langsung aplikasinya kepada Tim Cook.
“Sangat menyenangkan bertemu Sherly. Aplikasinya segar dan menyenangkan. Ini persis esensi dari kenapa kami membuka Apple Developer Academy di Indonesia,” puji Tim Cook seperti yang dikisahkan kembali oleh Sherly.
Satu pujian dari CEO Apple menjadi penyemangat besar. Tapi bagi Sherly, kebanggaan sesungguhnya adalah saat melihat anak-anak tersenyum dan belajar tanpa tekanan, lewat permainan edukatif yang ia ciptakan dari hati.
Masa Depan: Dari Apple Park ke Pelosok Negeri
Kini Sherly bekerja sebagai iOS Developer di sebuah bank internasional di Jakarta. Tapi hatinya tetap bersama Plant Heroes. Mimpinya sederhana, tapi besar: menyempurnakan aplikasinya dan membawa Plant Heroes ke sekolah-sekolah pelosok Indonesia — bahkan mancanegara.
“Yang aku impikan adalah setiap anak, di manapun mereka berada, bisa merasakan kegembiraan belajar sains. Belajar itu bukan beban. Belajar itu bisa jadi petualangan,” ucapnya mantap.
Dari gang-gang Jakarta hingga panggung Apple di California, kisah Sherly adalah bukti bahwa teknologi bukan hanya soal kecanggihan, tapi juga soal niat, ketulusan, dan misi sosial. Dan Plant Heroes bukan sekadar aplikasi, tapi juga pengingat bahwa ide besar bisa tumbuh dari pengalaman paling sederhana: kebingungan seorang siswi terhadap buku biologi.
