
Pamor Wicaksono Hadir Sebagai Narasumber Mengatasi Kelangkaan Pupuk dan Harga Tinggi
JATIBARANG, BREBES. Desa Rengasbandung, Kecamatan Jatibarang, mengejar impian pertanian yang berkelanjutan, tetapi mereka menghadapi dua hambatan besar: Kelangkaan Pupuk dan Harga Tinggi.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini dan mengedukasi petani tentang cara pembuatan pupuk hayati dan pupuk organik sebagai alternatif yang ramah lingkungan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Brebes 3 Periode Fraksi Partai Golkar yang penuh semangat, Pamor Wicaksono, SH, mengadakan diskusi yang menggugah hati dengan tema “Sosialisasi Pertanian dan Pembuatan Pupuk Hayati , Pupuk Organik.”
Pelatihan ini dihadiri oleh para petani dari Desa Rengasbandung dan Tonny Saritua Purba(Kader Partai Golkar, Ketua Bidang Tani dan Nelayan Depinas SOKSI, Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia, Aktifis Praja Muda Beringin), Kepala Desa Rengasbandung serta pemangku kepentingan pertanian lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan praktis dan solusi konkret terkait dengan masalah kelangkaan pupuk dan harga yang terus meningkat.
Diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi konkret dalam menghadapi kelangkaan pupuk dan harga tinggi, sambil memperkenalkan cara-cara inovatif untuk menghasilkan pupuk yang lebih terjangkau dan lebih ramah lingkungan.’Ungkap Pamor Wicaksono
Pamor Wicaksono, yang dikenal dengan slogannya yang memotivasi, “Takkan Kubiarkan Rakyatku Menunggu,” membuka diskusi dengan menggarisbawahi pentingnya memecahkan masalah kelangkaan pupuk dan harga yang melambung tinggi di kalangan petani. “Rakyat kita tidak bisa terus menunggu. Kita harus bertindak sekarang,” Ungkap Pamor Wicaksono dengan penuh semangat.(18/09)
Dalam sesi pelatihan,Tonny Saritua Purba menjelaskan,agar semua petani memahami secara mendalam tentang manfaat penggunaan pupuk hayati dan pupuk organik. Mereka juga diberikan panduan tentang cara memproduksi pupuk hayati dan pupuk organik secara mandiri, menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan mereka, juga diberikan wawasan tentang cara pembuatan pupuk hayati dan pupuk organik menggunakan bahan-bahan yang tersedia secara lokal.