
MENGHANTAM TEMBOK PENDERITAAN RAKYAT, PAMOR WICAKSONO MEMBERI ANGIN SEGAR UNTUK PEMBANGUNAN JALAN DI DESA KALIPUCANG
Proses pembangunan tidak hanya berfokus pada memperbaiki jalan, tetapi juga melibatkan program pelatihan untuk masyarakat setempat. Pamor memahami bahwa kesejahteraan sejati tidak hanya datang dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kehidupan sehari-hari.
Pamor Wicaksono juga sempat mengatakan dalam kegiatan tersebut meskipun beberapa tahun kebelakang beliau terkena musibah sakit yang membuatnya sempat vakum untuk berjuang bersama rakyatnya, namun beliau tetap memikirkan dan merancang strategi untuk kesejahteraan rakyat dan berjuang untuk mereka. Dalam acara tersebut Pamor Wicaksono juga menegaskan kepada masyarakat desa Kalipucang “Saya datang bukan untuk membohongi kalian semua, tapi tolong jangan sampai kalian membohongi saya” ujar Pamor Wicaksono kepada warga Kalipucang.
Dalam hal ini yang dimaksudkan oleh beliau adalah bahwa ketika masyarakat desa Kalipucang sudah diberi amanah dan aspirasi tersebut bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa, bukannya digunakan untuk kepentingan pribadi. Karena sejatinya anggaran dana yang akan didapatkan oleh warga desa Kalipucang adalah untuk kesejahteraan bersama untuk dinikmati bersama-sama. Pamor Wicaksono pun menjelaskan bahwa dirinya tidak meminta imbalan dari warga desa Kalipucang atas apa yang beliau berikan. Karena menurut Pamor Wicaksono ini merupakan sebuah amanah yang ditanggungnya untuk mensejahterakan warganya. “Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat“, itulah kata kata beliau di kegiatan semalam untuk memberi semangat kepada warga desa Kalipucang.
Dengan semangat gotong-royong dan tekad yang tak tergoyahkan, Pamor Wicaksono dan masyarakat Desa Kalipucang bersatu untuk menghadapi tantangan. Proyek pembangunan jalan bukan hanya tentang mengatasi kerusakan fisik, tetapi juga tentang membangun jembatan kebahagiaan dan kemajuan. Melalui langkah-langkah ini, Pamor Wicaksono membuktikan bahwa kekuatan kepemimpinan yang sejati adalah yang merangkul dan bekerja bersama masyarakat, membawa perubahan yang tak hanya terlihat pada infrastruktur, tetapi juga dalam hati dan harapan warga.