Sat. Sep 14th, 2024

Suara Brebes. Jatibarang, Pamor Wicaksono, anggota DPRD Brebes dari Partai Golkar menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Sosialisasi “Pendidikan Politik di Masyarakat” oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Brebes bekerjasama dengan Komisi I DPRD Brebes di Desa Kebogadung, Jatibarang pada Rabu (22/05/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Kebogadung ini menghadirkan narasumber utama anggota Komisi 1 DPRD Brebes, Pamor Wicaksono dan Heri Fitriyansyah. Kedua politisi ini berbagi pengetahuan dan pandangan mereka tentang dinamika politik di era digital.

Pamor Wicaksono menyatakan bahwa digitalisasi memegang peran krusial dalam memperkuat proses demokrasi di era digital saat ini. Meski ia juga menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk tetap menjaga agar digitalisasi tidak mengarah pada kerusakan tatanan yang sudah ada.

Pamor Wicaksono membuka diskusi dengan menyoroti pengaruh besar era digitalisasi terhadap politik dan demokrasi. Ia menyampaikan data tahun 2022 yang menunjukkan bahwa jumlah handphone di Indonesia telah melebihi jumlah penduduk. “Digitalisasi di era demokrasi sangat berpengaruh kuat. Masyarakat kini dapat menyampaikan pendapat dan kritik dari mana saja, tidak harus dalam ruang formal. Ini menunjukkan betapa digitalisasi telah merubah cara kita berinteraksi dengan sistem politik,” ujar Pamor.

Namun, Pamor juga mengingatkan bahwa kemudahan ini perlu diimbangi dengan filter yang baik agar tidak merusak tatanan yang ada. “Kita butuh filter yang bagus supaya digitalisasi di era demokrasi tidak mengarah pada proses yang merusak. Konsepnya harus jelas,” tegasnya.

Sebagai politisi yang telah menjabat selama empat periode, Pamor Wicaksono menekankan pentingnya kritik yang bersifat konstruktif. “Sebagai penyelenggara pemerintah, kita tentu butuh masukan, termasuk kritikan yang membangun. Namun, jika kritik tersebut tidak konstruktif, ini menjadi tugas kita bersama untuk mengawalnya,” jelas politisi dari Partai Golkar ini.

Pamor juga menyatakan keterlibatan Dinas Kominfo Brebes sebagai mitra kerja Komisi I DPRD dalam melacak akun-akun palsu, hal ini dimaksudkan agar kritik yang disampaikan bersifat konstruktif.
Menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Brebes pada November 2024 nanti,

Pamor Wicaksono, memberikan pesan kepada masyarakat agar dalam memilih pemimpin perlu melihat rekam jejak sebelumnya. Dengan teknologi saat ini, rekam jejak dapat mudah ditemukan dan dibaca, sehingga pemilih bisa melihat sejauh mana mereka bisa di percaya untuk memimpin Brebes.

“Pilihlah calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik, ini merupakan langkah penting dalam memastikan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Brebes. Calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik cenderung lebih dapat dipercaya untuk memimpin dengan integritas, kompetensi, dan tanggung jawab” tegas Pamor.

Ia menjelaskan bahwa “pemilih harus melakukan penelitian dan evaluasi terhadap calon pemimpin sebelum memutuskan memberikan suaranya. Dengan memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik, diharapkan Kabupaten Brebes dapat terus berkembang dan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kepemimpinan yang baik”.
Pamor Wicaksono mengajak seluruh pemilih di Kabupaten Brebes untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik, diharapkan Kabupaten Brebes akan semakin maju dan sejahtera di masa depan.

Heri Fitriyansyah, yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut, menambahkan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam politik sangat penting untuk kemajuan demokrasi. “Pendidikan politik seperti ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran mereka dalam politik. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat berpartisipasi lebih aktif dan efektif dalam proses politik,” ujar Heri.

Heri juga menekankan bahwa politik saat ini sangat dinamis, terutama di platform media sosial.
“Media sosial memberikan kesempatan bagi individu yang tidak dapat berbicara di depan umum untuk menyuarakan pendapat mereka.Mereka akan menggunakan media sosial sebagai wadah untuk berpendapat,” jelasnya.

Meskipun demikian, kami juga mengidentifikasi bahwa masih banyak orang yang menggunakan akun palsu untuk menyebarkan konten.
“Jadi, jika ingin menyuarakan pendapat, mari gunakan akun yang asli dan bukan akun palsu,” tutup Heri.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Desa Kebogadung, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Diskusi yang interaktif antara narasumber dan peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan komitmen untuk memahami dan terlibat lebih dalam dalam proses politik.

Kegiatan pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kabupaten Brebes di Desa Kebogadung ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan membantu mereka memahami pentingnya partisipasi aktif dalam era digitalisasi. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat berperan lebih baik dalam membangun demokrasi yang sehat dan kuat di Kabupaten Brebes.

Visited 10 times, 1 visit(s) today

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *