Perlunya Teladan Cut Nyak Dien, Pamor Wicaksono Ajak Generasi Emas Indonesia Melalui Pendidikan dan Kepemimpinan Wanita.

Perlunya Teladan Cut Nyak Dien, Pamor Wicaksono Ajak Generasi Emas Indonesia Melalui Pendidikan dan Kepemimpinan Wanita.

Bagi Pamor Wicaksono, meneladani Cut Nyak Dien bukan hanya tentang romantisme atau semangat perjuangan, tetapi juga tentang dedikasi untuk membebaskan bangsa dari penjajahan moral dan kemiskinan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perjuangan modern ini, di mana pena dan ujung jari telah menggantikan rencong dan pedang-pedang.

Teladan yang didapatkan dari sosok Cut Nyak Dhien, menurutnya tidak hanya soal nama dan romantisme dengan suaminya, juga bukan hanya soal semangat perjuangan dan lenturnya lidah dalam berorasi. Tapi lebih jauh lagi, meniru Cut Nyak Dhien berarti mendedikasikan usia untuk perjuangan membebaskan bangsa dari penjajahan dimana saat ini kita terjajah secara moral dan kemiskinan.
“Oleh sebab itu, perlu aktualisasi spirit perjuangan Cut Nyak Dhien dalam tindakan nyata dimulai dari diri sendiri. Di antaranya adalah dengan mempersiapkan diri guna menyongsong kehidupan bermasyarakat ke depannya, dengan langkah-langkah yang sederhana; seperti belajar tekun dalam ilmu agama dan ilmu dunia”. Pungkas Pamor Wicaksono.

Kemudian setelah terdidik, para wanita harus teguh di atas pendiriannya sebagaimana teguhnya Cut Nyak Dhien dahulu. Bahwa kita dengan etika ketimuran yang kita miliki sudah sangat mencukupi. Karenanya, jangan goyah dan tertipu dengan nilai-nilai sekuler dan liberal yang dibawa oleh orang lain. Keteguhan itu harus dipertahankan meskipun dinginnya bilah kelewang menyentuh leher-leher kita.

Setelah terdidik, para wanita juga harus mampu mendidik generasi penerus, minimalnya anak mereka sendiri. Tentu tak patut jika anak sendiri harus mereguk ‘asi’ mendasar tentang agama dari orang lain. Peran sebagai madrasatul ula harus dioptimalkan dengan baik oleh para wanita. Jika tidak, peran madrasatul ula justru akan diisi dengan sangat baik oleh gawai-gawai yang beragam mereknya dan layar-layar televisi analog, yang semakin kesini keragaman isinya justru semakin buruk.

Baca Juga  Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten, KPU Brebes Berhasil selesaikan hingga berjalan aman.

Maka, perjuangan pendidikan merupakan perjuangan yang sangat penting. Terlebih hari-hari ini, kita tak mungkin lagi mengangkat rencong dan pedang-pedang untuk menusuk jantung lawan. Peran rencong dan pedang-pedang sudah tergantikan oleh pena-pena dan ujung jari. Adapun untuk menggerakkan pena-pena dan ujung jari dengan baik dan benar, sangat dibutuhkan pentunjuk yang hanya dapat digapai melalui pendidikan.

Pada akhirnya, hadirnya wanita-wanita terdidik yang teguh di atas pendiriannya merupakan wujud dari hidupnya spirit Cut Nyak Dhien. Sebaliknya, terbelakang dan hilangnya harga diri wanita merupakan sikap abai terhadap perjuangan Cut Nyak Dhien, tak ada nilai yang ditinggalkan selain nama yang harum. Tentu, sebagai penerus Cut Nyak Dhien yang mulia, tak mungkin kan kita akan membuat nama itu malu?***(Sumber)

1
2
CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )