Para pemotor wajib bersiap selain harga Pertamax naik, beli Pertalite nantinya juga bakal dibatasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dikabarkan bakal kembali membahas pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Hal ini untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang kriteria kendaraan yang boleh menggunakan BBM RON 90 atau Pertalite.
“Kita mau wacanakan lagi sama Menteri Keuangan dan Menteri BUMN,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif kepada wartawan di sela acara 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Nusa Dua Bali, dikutip dari tribunnews (2/10).
Arifin masih enggan menjelaskan lebih rinci pertemuan itu kapan dilakukan.Namun dia menegaskan bahwa pihaknya terus menggodok Perpres 191 Tahun 2014 agar subsidi tepat sasaran.
“Kita ada dua bagian, Pertamax sama Pertalite. Misalnya yang sekarang kan belum diatur bener yang harus pakai Pertamax dan Pertalite siapa,” ujarnya.
“Masa yang duitnya banyak boleh pakai Pertamax bersubsidi enggak fair dong,” tegasnya.
“Itu hak nya sudah hak wajib subsidi. Nanti kita lihat lagi siapa sih. Kalau misal jenis kendaraan mewah pakai Pertalite jangan dong,” imbuhnya.
Per bulan Oktober 2023 harga bensin non-subsidi seperti Pertamax dan yang setara mengalami kenaikan.
Harga Pertamax naik jadi Rp 14.000, yang berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.Padahal sebelum 1 Oktober, harga Pertamax di wilayah tersebut masih Rp 13.300.
Harga bensin baru Pertamax Green, harganya dari Rp 15.000 jadi Rp 16.000.
Harga bensin Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 15.900.
Penyebab naiknya harga bensin non subsidi adalah harga minyak dunia di atas 90 dollar AS per barrel saat ini. (sumber)